Pembenihan ikan Baronang - Ikan beronang, siganus guttanus merupakan salah satu jenis ikan bahari yang banyak diminati oleh konsumen kiarena rasa dagingnya lezat. ikan ini sanggup dibudidayakan baik di keramba jaring apung(KJA) maupun di tambak, mampu hidup berjejal,respon terhadap pakan buatanserta mempunyai laju pertumbuhan yang relatif tinggi. Ketersediaan benih masih menjadikendala dalam pengembangan budidaya, oleh lantaran itu perlu perjuangan pembenihan.
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payautelah merintis pembenihan ikan beronang, Sigganus guttatus. Untuk mendapat hasil yang baik maka pembenihan ikan baronang harus sesuai standart.
PENYEDIAAN INDUK
Induk beronang diperoleh dari alam dan diadaptasikan terlebih dahulu terhadap pakan buatan selama 2(dua) bulan dalam lingkungan kolam terkontrol agar sanggup menghasilkan telur berkualitas. Transportasi induk sanggup dilakukan baik dengan sistim tertutup maupun terbuka. Induk yang digunakan sebaiknya berukuran minimal 300g(induk jantan dan betina).
PEMATANGAN INDUK
Pematangan induk dilakukan di kolam terkontrol dengan kepadatan 30 ekor / 2,5 tondengan rasio betina dan jantan ialah 2:1. Rasio ini harus di perhatikan untuk hasil pembenihan ikan baronang yang maksimal.
Bak induk dilengkapi aerasi dengan pergantian air sekitar 150-200% perhari Pakan induk ialah pellet dengan kadar protein 46% sebanyak 3-5%/hari dari bobot tubuh,diberikan 3 kali sehari. Pakan pemanis berupa rumput bahari segar diberikan 3 kali seminggu sebanyak 20-25%. Pemacuan kematangan gonad sanggup dilakukan dengan implantasi pellet hormon LHRH-a sebanyak 10g/kg bobot ikan.
Penentuan tingkat kematangan gonad (TKG) sanggup dilakukan dengan cara kanulasi. Induk beronang sanggup menghasilkan telur sekitar 245.000-500.000 butir tergantung ukuran bobot badan ikan dengan diameter telur berkisar 546-550 µm dantingkat penetasan sekitar 80-95%.
Bak induk dilengkapi aerasi dengan pergantian air sekitar 150-200% perhari Pakan induk ialah pellet dengan kadar protein 46% sebanyak 3-5%/hari dari bobot tubuh,diberikan 3 kali sehari. Pakan pemanis berupa rumput bahari segar diberikan 3 kali seminggu sebanyak 20-25%. Pemacuan kematangan gonad sanggup dilakukan dengan implantasi pellet hormon LHRH-a sebanyak 10g/kg bobot ikan.
Penentuan tingkat kematangan gonad (TKG) sanggup dilakukan dengan cara kanulasi. Induk beronang sanggup menghasilkan telur sekitar 245.000-500.000 butir tergantung ukuran bobot badan ikan dengan diameter telur berkisar 546-550 µm dantingkat penetasan sekitar 80-95%.
PENYEDIAAN PAKAN ALAM
Pakan alami chlorella (Nannochloropsis occulata) dikultur dalam kolam untuk kebutuhan pakan rotifera (Brachionus plicatilis), dan juga sebagai green-water dalam pemeliharaan larva beronang. Rotifer yang dikultur dalam kolam selanjutnya dijadikan sebagai pakan larva beronang.
Rotifer terdiri dari 3 ukuranyaitu tipe super small, small dan large. selain rotifera, juga diharapkan trochopor tiram sebagai pakan pemanis awal larva. untuk meningkatkan sintasan larva dari faseendogeneous ke fase exogeneous feeding. Larva (D1-6) belum bisa mengkonsumsirotifera tipe S (140-200m), lantaran ukuran bukaan ekspresi larva ialah 125 m. Setelah benih berumur D-25 dipakai pakan alami berupa naupli artemia.
Rotifer terdiri dari 3 ukuranyaitu tipe super small, small dan large. selain rotifera, juga diharapkan trochopor tiram sebagai pakan pemanis awal larva. untuk meningkatkan sintasan larva dari faseendogeneous ke fase exogeneous feeding. Larva (D1-6) belum bisa mengkonsumsirotifera tipe S (140-200m), lantaran ukuran bukaan ekspresi larva ialah 125 m. Setelah benih berumur D-25 dipakai pakan alami berupa naupli artemia.
PEMELIHARAAN LARVA
Pemeliharaan larvadapat dilakukan pada bakterkontrol volume 500 L, dengan kepadatan 10-20 ekor/L. Pemberian pakan pada larva dilakukan ibarat tabel berikut:
Jenis pakan | Umur larva | ||||||||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 15 | 20 | 25 | 30 | 40 | |
Nannochloropsis | |||||||||||||||
Trochopor | |||||||||||||||
Rotifer | |||||||||||||||
Naupli artemia | |||||||||||||||
Pakan buatan | |||||||||||||||
Pergantian air (%) | 10-15 | 15-20 | 20-30 | 30-40 |
Kepadatan rotifer dipertahankan sekitar 20sel/mL,sedangkan naupli artemia 2-3 ind/ekor larva. Juvenil hasil perbenihansetelah berumur 115 hari mempunyai bobot sekitar 50g dan panjang total 12 cm
Demikian pembahasan wacana pembenihan ikan baronang..
Silahkan share apabila bermanfaat
Silahkan share apabila bermanfaat