Itik Lokal Tak Pernah Sepi Peminat |
Jenis - Jenis Itik di Indonesia
Itik Tegal
Yang pertama adalah itik tegal, ciri - ciri umum itik jenis ini adalah bentuk badan yang mirip botol, langsing, postur tubuhnya tegak, tinggi badannya dapat mencapai 50cm. Lehernya cenderung membulat namun panjang, proporsi kepala jauh lebih kecil daripada badan dan letak mata mengarah sedikit ke atas bagian kepala. Ciri khususnya adalah corak warna nya kecoklatan, isitilahnya adalah jarakan, totol totol hitam dan putih bercampur coklat biasa disebut branjangan. Selain warna coklat ada pula yang berwarna putih, kuning - kuningan dan abu - abu.Gambar Itik Tegal |
Itik tegal dapat mulai memproduksi telur jika sudah memasuki usia 22 sampai 24 minggu. Namun usia tersebut bukanlah usia produktif. Biasanya umur produktif yang baik untuk jenis bebek tegal ini adalah 1-2 tahun, yang mana usia produktif dapat berulang sebanyak 3x dalam setahun. Satu lagi, itik tegal tidak mengerami telur.
Itik Mojosari
Jenis yang kedua adalah Itik Mojosari. Itik jenis ini merupakan itik lokal unggul yang mulai diternak di daerah Modupuro, Mojosari, Daerah Mojokerto Jawa Timur, oleh karena itu terkenal pula disebut itik mojokerto. Kenapa itik Mojosari ini cepat sekali populer dan menjadi komoditas utama para peternak bebek? Karena itik ini memiliki rasa yang enak. Lebih empuk karena struktur tubuh yang lebih kecil dari bebek kebanyakan. Namun itik mojokerto ini mempunyai andalan lainnya, yaitu telur yang lebih besar dari itik lainnya dan warnanya lebih hijau. Bentuk umum badan itik mojosari hampir sama dengan itik tegal, namun badan lebih kecil dengan warna bulu yang cenderung kemerahan dengan campuran warna coklat, hitam, dan putih.Gambar Itik Mojosari |
Itik mojosari dapat mulai bertelur jika sudah memasuki usia 6 hingga 7 bulan. Namun masa produktif masih belum stabil. Jika sudah melebihi usia 7 bulan(masuk masa produktif stabil), maka wajib kita perhatikan pemeliharaan dan kesehatan itik, karena pada usia ini produksi telur dapat mencapai 80% keseluruhan.
Itik Bali (Anas SP)
Jenis ketiga adalah Itik Bali. Itik bali adalah varian itik lokal yang banyak dibudidaya di Pulau Bali dan Pulau Lombok. Daya tahan tubuh yang sangat bagus membuat itik ini dapat diternak di berbagai daerah dengan berbagai suhu yang berbeda-beda. Inilah yang menjadikan itik bali banyak diminati juga oleh para peternak bebek.Bentuk umum itik bali juga hampir sama dengan itik jawa/ itik tegal, namun badannya terlihat lebih lebar/berisi dibandingkan itik jawa, lehernya juga lebih pendek. Hal lain dari itik bali yang membedakan dari itik jawa adalah warna bulu yang lebih terang. Warna bulu juga mempengaruhi jumlah produksi telur itik bali, sama seperti itik tegal.
Gambar Itik Bali |
Itik bali memiliki ukuran telur yang lebih kecil daripada itik lainnya. Dengan berat kurang dari 60gr per butir. Itik ini juga banyak dipanggil sebagai itik penguin karena tubuhnya yang hampir tegak seperti burung penguin.
Mulai memasuki usia produktif sekitar 23 hingga 24 minggu. Tidak memiliki sifat mengerami telur.
Itik Alabio (Anas platurynchos)
Itik alabio adalah salah satu itik yang paling terkenal di Indonesia dan banyak pula dijual di pasaran. Itik ini merupakan jenis itik asli dari Kalimantan. Lahir dari persilangan itik/bebek peking dengan itik lokal kalimantan. Orang yang pertama kali menamai itik alabio adalah Drh. Saleh Puspo. Pada tahun 1950 Alabio adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Hulu daerah Kalimantan Selatan.Gambar Itik Alabio |
Namun warna itik alabio jantan adalah abu-abu hitam dan ekornya ada bulu yang melengkung keluar.
Itik alabio selain menjadi itik pedaging juga merupakan itik yang sangat produktif sebagai itik petelur. Itik ini dapat menghasilkan kurang lebih 130 butir telur jika hanya di gembala biasa di sawah atau ladang yang banyak terdapat sumber makanan. Namun jika dikandangkan maka produksi telur itik alabio dapat meningkat tajam sebanyak 200 sampai 250 butir telur tiap tahun. Namun untuk besarnya telur itik alabio cenderung lebih kecil dari itik lainnya. Hampir sama dengan itik bali.
Itik Rambon
Itik Cirebon/Karawang tergolong jenis bebek/itik baru. Seekor itik cirebon dapat disebut sebagai itik Rambon jika berasal dari anakan hasil silangan itik lokal asli Karawang dan Cirebon dengan itik Alabio dari Kalimantan. Hasil persilangan kedua itik tersebut membuat varian baru itik pedaging yang lebih enak dengan produksi telur yang meningkat.Gambar Itik Rambon |
Demikian beberapa informasi mengenai jenis bebek dan itik lokal yang ada di Indonesia. Semuanya adalah itik asli Indonesia yang banyak beredar di pasaran sebagai itik pedaging dan itik petelur unggul. Oleh karena itu kita patut bangga karena bisnis bebek dan itik di Indonesia tidak akan pernah padam karena kualitasnya yang selalu terjaga dan selalu muncul varian baru yang membuat banyak negara di Asia dan Eropa selalu melirik pasar itik di Indonesia. Usaha para petani dan peternak bebek terbayar dengan rasanya yang enak dan telurnya yang mengandung gizi tinggi. Semoga bermanfaat dan terus belajar ternak bersama di blog ini ya.